Thailand Legalkan Judi

Thailand sedang berupaya untuk terus menambah pendapatan negaranya. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkannya.

Teranyar, salah satu cara yang ditempur adalah memikirkan melegalkan kasino. Undang-undang yang mengatur tentang pelegalan kasino pun sedang digodok.

Bahkan, seorang pejabat Thailand menyebut UU itu berpeluang disahkan pada masa pemerintahan saat ini. Sebab, diyakini pasar kasino legal akan sukses besar dalam menarik lebih banyak wisatawan ke negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikTravel, kasino memang ilegal di Thailand. Satu-satunya perjudian yang diperbolehkan adalah pada pacuan kuda yang dikendalikan negara dan lotere. Tetapi kenyataannya perjudian terlarang, taruhan sepak bola, kasino bawah tanah, dan lotere justru muncul secara luas dengan diam-diam.

Thailand berkaca kepada sukses Makau yang mampu mendatangkan wisatawan dengan membangun pusat judi terbesar di dunia. Mereka juga mengacu kepada Singapura yang membuka kasino secara legal. Selain itu, di Asia Tenggara, Kamboja, Myanmar, dan Filipina telah melegalkan kasino.

"Harus kita akui ada perjudian ilegal di tanah air, kita berusaha memberantasnya tapi tidak bisa dihilangkan. Jadi, kita harus memikirkan kembali dan tidak mengabaikannya. Ini sudah waktunya," kata Wakil Menteri Keuangan Julapun Amornvivat seperti dikutip dari Vietnam Express, Minggu (31/3/2024).

Usulan itu semakin mendapat perhatian dalam beberapa hari terakhir ketika parlemen menyetujui rencana untuk mempelajari kemungkinan pembangunan kompleks hiburan yang akan menampung kasino dan fasilitas lain. Di antaranya, ruang konser dan tempat olahraga lokal seperti tinju, muay thai, sabung ayam, dan pacuan kuda.

Rencana tersebut tidak merinci berapa banyak kompleks yang akan dibangun, namun direkomendasikan agar kompleks tersebut berlokasi dalam jarak 100 km dari bandara. Thailand menargetkan rekor 40 juta pengunjung asing tahun ini.

Berdasarkan proposal tersebut, perusahaan swasta akan menanggung biaya konstruksi dan pengoperasian sementara pemerintah akan bertanggung jawab atas perpajakan dan peraturan, kata Sorawong Thienthong, wakil ketua komite parlemen.

Legalisasi perjudian di Thailand bukan sekali ini mengemuka. Tetapi, belum ada pemerintahan yang melaksanakannya karena menjadi polemik. Warga dan kelompok konservatif di negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha tersebut menolak keras rencana tersebut.

Dalam jajak pendapat tahun 2021, 47% responden menentang legalisasi perjudian karena kekhawatiran akan kejahatan dan moralitas, sementara 21% mendukung dan 18% setuju dengan gagasan tersebut.

Para advokat mengatakan perjudian ilegal sudah mengakar dan justru tidak ada pengawasan yang baik di Thailand. Mereka berpendapat jika judi ilegal itu diawasi, diatur, dan dilegalkan maka negara akan mendapatkan manfaat besar.

"Kita bisa mengatur ekonomi abu-abu dan memungut pajak," kata Perdana Menteri Srettha Thavisin di media sosial X.

"Kami tidak ingin mempromosikan perjudian, namun lebih memilih mengawasinya dan menggunakan investasi tersebut untuk menciptakan lapangan kerja," dia menambahkan.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Demi Cuan, Thailand Timbang-timbang Legalkan Kasino

TEMPO.CO, Jakarta - Seteleh melegalkan ganja, Thailand berencana mengizinkan kasino beroperasi. Negara tersebut ingin menarik lebih banyak turis untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi.

Sebuah panel anggota parlemen Thailand mengajukan laporan pada Rabu ke Parlemen, merekomendasikan pemerintah mengeluarkan dekrit yang mengizinkan kompleks hiburan yang mencakup kasino legal untuk dibangun di kota-kota utama di seluruh negeri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proposal itu muncul saat Thailand berupaya menghidupkan kembali industri pariwisata yang menjadi kunci untuk meningkatkan ekonomi negara itu. Cetak biru itu, jika diadopsi, dapat membantu Thailand menghasilkan miliaran dolar dari investor asing, pelancong, dan penjudi Thailand. Jika tidak ada kasino legal di Thailand, mereka mungkin akan menghabiskan uang untuk bermain game di negara-negara tetangga, menurut panel tersebut.

“Kami fokus untuk menarik orang asing untuk meningkatkan pariwisata dan menarik lebih banyak uang dari kantong mereka,” kata Pichet Chuamuangphan, seorang anggota parlemen dari Partai Pheu Thai, yang merupakan wakil ketua panel. “Ini juga akan membendung arus keluar uang dari para penjudi Thailand dan membantu pemerintah mengumpulkan pajak yang besar untuk keamanan ekonomi kita.”

Proposal untuk kasino muncul di tengah langkah Thailand yang lebih luas menuju lanskap hukum yang lebih liberal. Bulan lalu, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi ganja dan pertama di Asia Tenggara yang melegalkan serikat sesama jenis.

Greater Bangkok disebut ideal untuk kasino awal, diikuti oleh fasilitas di provinsi selatan tepi laut seperti Phuket, Krabi atau Phang Nga, kata Pichet. Destinasi wisata seperti Chiang Mai di utara dan Chonburi, rumah bagi resor pantai Pattaya, juga akan bersaing di antara 77 provinsi.

Setidaknya 400 miliar baht (sekitar Rp163 triliun) diperkirakan akan menjadi pendapatan pajak tambahan setiap tahun setelah beberapa fasilitas beroperasi, katanya.

Rekomendasi panel dibangun di atas Undang-Undang Perjudian Thailand tahun 1935, yang melarang sebagian besar jenis taruhan tetapi berisi ketentuan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengeluarkan keputusan atau lisensi yang memberi lampu hijau pada aktivitas dan tempat permainan tertentu.

Kunci keberhasilan fasilitas di Thailand adalah mengizinkan penduduk setempat untuk berpartisipasi, karena properti khusus asing di Vietnam dan Korea Selatan menunjukkan bagaimana kasino menderita tanpa lalu lintas pejalan kaki yang stabil, kata analis Intelijen Bloomberg Angela Hanlee dan Kai Lin Choo dalam laporan Maret. Saat ini, kasino di Poipet, sebuah kota Kamboja di seberang perbatasan, dihidupkan oleh para penjudi Thailand, kata laporan itu.

Kemitraan publik-swasta dengan perusahaan domestik atau asing dapat dibentuk atau izin operasi dapat dikeluarkan langsung ke perusahaan swasta. Kompleks perjudian harus mencakup fasilitas seperti hotel, taman hiburan dan gerai ritel, untuk menyediakan berbagai kegiatan akan menghindari penciptaan sarang perjudian dan memperluas daya tarik industri pariwisata, katanya.

Warga Thailand yang berusia minimal 20 tahun dan memiliki minimal 500.000 baht di rekening bank akan diizinkan untuk berjudi, menurut proposal tersebut, yang menetapkan pajak minimal 30 persen atas pendapatan operator kasino.

Dengan pengajuan blue print ini, anggota parlemen Thailand selanjutnya akan mempertimbangkan apakah akan bertindak berdasarkan rekomendasi, yang dapat disimpulkan sebelum reses parlemen pada September, kata Pichet.HINDUSTAN TIMES | BANGKOK POST Baca juga: 9 Destinasi yang Bikin Wisatawan Asing Ingin Datang ke Thailand

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Thailand kembali mempertimbangkan untuk melegalkan kasino untuk menarik investasi dan pariwisata.

Hal itu diketahui lantaran terdapat sebuah penelitian yang diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat lalu. Adapun usulan serupa pernah gagal karena tidak disetujui masyarakat.

Satu-satunya perjudian yang diperbolehkan di Thailand ialah pacuan kuda dan lotere yang dikontrol negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, setidaknya 10 persen warga Thailand kecanduan perjudian, menurut penelitian yang dilakukan oleh 60 komite pemerintah dan oposisi.

Banyak orang di industri ini percaya bahwa pasar kasino legal di Thailand akan sukses besar dalam menarik pengunjung dari luar negeri.

Selain itu, juga dapat memberikan persaingan yang kuat bagi pusat perjudian terbesar di dunia, Macau, yang merupakan satu-satunya tempat berjudi secara legal di kasino di Tiongkok.

Legalisasi perjudian telah dibahas sebelumnya. Tetapi, urung terlaksana karena adanya penolakan dari masyarakat.

Dalam jajak pendapat pada 2021, sebanyak 46,51 persen menentang legalisasi perjudian karena masalah moral dan kejahatan. Di sisi lain, 21,25 persen mendukung legalisasi perjudian tersebut.

Parlemen sebelumnya menyetujui penelitian serupa tahun lalu, namun dewan tersebut dibubarkan sebelum kabinet dapat mempertimbangkannya.

Kepada Reuters, Wakil Metua Komite Parlemen, Sorawong Thienthong mengatakan berdasarkan proposal dalam studi tersebut, perusahaan swasta yang akan menanggung biaya pembangunan dan pengoperasian kompleks hiburan yang terdiri dari kasino.

Sementara itu, pemerintah akan bertanggung jawab atas perpajakan dan regulasi.

"Thailand dan perusahaan asing yang berpengalaman dalam hal ini akan bertanggung jawab atas sebagian besar investasi," ujar dia, dikutip dari e.vnexpress.net, Minggu (17/3).

Menurut Sorawong, perkiraan investasi minimum untuk kompleks besar adalah 100 miliar baht atau 2,79 miliar dollar Amerika Serikat atau Rp43.4 triliun.

Rancangan Undang-undang tentang ide kasino memerlukan persetujuan parlemen sebelum diajukan ke kabinet untuk dipertimbangkan.

Tidak ada jumlah kompleks hiburan ataupun lokasinya yang ditentukan. Namun, komite merekomendasikan bahwa kompleks tersebut mesti berada di tujuan wisata utama dan dalam jarak 100 km dari bandara.

Sorawong mengatakan studi tersebut dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan persetujuan parlemen pada 28 Maret mendatang.

"Kami ingin menyelesaikan Undang-undang tersebut dan mulai menjual izin kepada investor di pemerintahan ini," kata dia.

IDXChannel - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan rencana legalisasi kasino dapat mengatasi praktik perjudian ilegal dan meningkatkan pendapatan negara.

“Kita harus mengakui bahwa praktik judi bawah tanah adalah masalah serius. Ini dapat diatasi dengan cara legalisasi,” kata Srettha dalam konferesi pers, dilansir dari Reuters pada Senin (24/6/2024).

Rencana legalisasi kasino telah digodok sejak lama. Mayoritas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Thailand memberikan dukungan terhadap proposal tersebut pada Maret lalu.

Menurut penelitian yang dilakukan panel anggota parlemen, pembangunan kompleks hiburan terintegrasi akan menghasilkan total pendapatan pajak sebesar THB12 miliar atau Rp5,4 triliun pada tahun pertama beroperasi.

Kementerian Keuangan Thailand berencana mengajukan rancangan undang-undang terkait legalisasi kasino ke kabinet dalam waktu tiga hingga empat pekan ke depan. Pihak pemerintah telah mengumpulkan pandangan dari 16 lembaga, semuanya sepakat bahwa kompleks kasino akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Saat ini, Thailand melarang sebagian besar jenis perjudian. Mayoritas penduduk Negeri Gajah Putih neragama Buddha yang konservatif.

Pembukaan kasino juga diharapkan membantu menghidupkan kembali industri pariwisata dari dampak pandemi. Pada 2022, Thailand menjadi negara pertama di Asia yang mendekriminalisasi ganja meskipun kini negara tersebut mulai melarang penggunaannya untuk rekreasi.  Negara ini juga menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis setelah senat pekan lalu menyetujui undang-undang tersebut. (WHY)

Bisnis.com, JAKARTA - Thailand semakin dekat dengan kebijakan melegalisasi kasino untuk menarik lebih banyak turis dan investasi serta pajak senilai miliaran dolar.

Dilansir Bloomberg, Minggu (4/8/2024) rancangan aturan yang memperbolehkan aktivitas kasino dengan perizinan awal selama 30 tahun telah dirilis untuk mendapatkan tanggapan publik sampai 18 Agustus 2024.

Pemilik kasino akan diberikan opsi untuk memperpanjang izin usaha hingga 10 tahun dan ditempatkan pada pusat hiburan bersama dengan bangunan hotel, convention center, taman bermain, dan sebagainya.

Thailand bakal bergabung dengan Uni Emirat Arab dan Jepang untuk berebut kue bisnis industri kasino, yang diperkirakan oleh IBIS World nilai pendapatannya US263 miliar pada tahun lalu.

Galaxy Entertainment Group Ltd. dan MGM Resort International telah mengkaji peluang pembukaan bisnis di Kawasan Asia Tenggara setelah prospek di Macau kurang meyakinkan. Sementara, Las Vegas Sands Corp menyatakan berminat untuk ekspansi ke Thailand jika kasino resmi dilegalkan.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin agresif merilis kebijakan untuk menarik investasi asing ke Negeri Gajah Putih tersebut, salah satunya dengan melegalkan bisnis kasino untuk pendapatan pajak yang lebih besar.

DPR Thailand juga telah melakukan studi yang dilakukan oleh para ahli hukum untuk membantu menyediakan aturan legalisasi kasino dalam pusat hiburan yang luas untuk menarik lebih banyak wisatawan kaya.

Studi itu menemukan bahwa Thailand bisa mendongkrak pendapatan dari pariwisata sekitar US$12 miliar dengan melegalkan bisnis kasino dan menempatkannya dalam kompleks pusat hiburan.

Berdasarkan rancangan aturan kasino,lokasi pusat hiburan itu akan ditentukan oleh pemerintah dan dikelola oleh perusahaan terdaftar di negara tersebut dengan modal disetor tidak kurang dari US$283 juta.

Selain itu, kebijakan terkait dengan kompleks pusat hiburan akan dipimpin oleh Perdana Menteri dan badan yang khusus mengatur industri kasino. Beberapa lokasi yang potensial untuk menjadi pusat hiburan tersebut antara lain Greater Bangkok, Phuket, Chiang Mai, dan Chonburi.

Walaupun sebagian besar bentuk perjudian saat ini illegal di Thailand, pembukaan industri kasino akan sejalan dengan kebijakan yang lebih liberal untuk pemulihan sektor pariwisata usai pandemi Covid-19.

Sebelumnya, pada 2020 Thailand menjadi negara pertama di Asia untuk tidak mengkriminalisasi penggunaan ganja dan sedang menuju menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan pernikahan sesama jenis.

Sektor pariwisata merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Thailand dengan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebesar 20% dan menyumbang sekitar 12% dari ekonomi. Jumlah turis yang datang ke Thailand hingga Juli 2024 naik 34% ke angka lebih dari 20 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Thailand berencana mendongkrak jumlah turis asing datang ke negaranya lewat pariwisata kasino. Strategi ini sebelumnya berhasil dilakukan di Makau sebagai pusat judi terbesar di dunia, hingga Singapura.

Jika rancangan undang-undang yang sedang disusun disahkan, Thailand bisa menjadi pesaing bagi Singapura dan Makau. Negeri Gajah Putih diprediksi bakal mendapat keuntungan dari pariwisata kasino."Thailand melihat manfaat pembangunan kasino bagi Singapura dan perputaran dolar di rumah judi di Makau. Jika Thailand melakukannya dengan benar, hal ini dapat meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan wisata," kata Ben Lee, Managing Partner IGamiX Management and Consulting, dikutip dari CNBC, Senin (2/9/2024).

Pariwisata adalah pendorong utama perekonomian Thailand meskipun pertumbuhannya masih lambat. Jumlah wisatawan yang datang belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini kedatangan sekitar 28 juta wisatawan asing pada tahun 2023, turun jauh dari jumlah wisatawan asing yang mencapai hampir 40 juta pada tahun 2019.

"Thailand adalah raksasa pariwisata, dan merupakan satu-satunya pasar pariwisata di kawasan yang ditakuti semua orang. Namun negara ini masih berjuang untuk memulihkan perekonomiannya dari pandemi ini," kata Lee.

Pada bulan Juni, mantan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin memerintahkan penyusunan undang-undang untuk melegalkan kompleks hiburan di negara tersebut. Langkah itu dapat meningkatkan belanja pariwisata, lapangan kerja, dan menghidupkan kembali perekonomian.

Selain lotere atau taruhan pacuan kuda berlisensi, perjudian saat ini ilegal di Thailand. Meskipun putrinya, Paetongtarn Shinawatra, kini telah menggantikan Thavisin sebagai perdana menteri baru Thailand, para ahli mengatakan RUU tersebut kemungkinan besar masih akan dilaksanakan.

"Situasi politik Thailand tidak menentu, tapi hal itu sepertinya tidak akan menghilangkan momentum rencana pembangunan kasino," kata analis Maybank Investment Bank, Yin Shao Yang.

Jika undang-undang tersebut disahkan, kasino Thailand dapat menghasilkan pendapatan sebesar 187 miliar baht Thailand (US$ 5,5 miliar), atau 1% dari PDB.Perekonomian Thailand tumbuh 1,9% pada tahun 2023, dan diperkirakan tumbuh 2,7% tahun ini.

"Pariwisata di Asia Tenggara sangat kompetitif, dan negara-negara di kawasan ini sedang mencari cara untuk memposisikan pariwisata sebagai pilar diversifikasi ekonomi," kata Gary Bowerman, direktur perusahaan perjalanan dan intelijen konsumen Check-in Asia.

"Melegalkan kasino akan memberi Thailand posisi yang lebih kuat di masa depan, karena ekonomi pariwisatanya sudah begitu besar dan memiliki banyak pengunjung," tutupnya.

Berdasarkan analisa Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2023 tercatat 3,2 juta masyarakat Indonesia yang bermain judi online atau sekitar 80 persen dengan menyetor deposit di bawah 100 ribu, yakni masyarakat berpenghasilan rendah (pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, dan pegawai).

Perputaran uang perjudian online 2024 sebesar Rp600 triliun sebagian besar mengalir ke negara-negara kawasan ASEAN seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina.

Selama periode 2019-2024 telah berhasil mengungkap 6.386 perkara judi online dengan tersangka 9.096 orang, serta berhasil membekukan 6.081 rekening, dan memblokir 109.520 website.

Pemberantasan judi online juga dilakukan melalui edukasi media, patroli siber, pengenaan sanksi pidana tindak pidana pencucian uang (TPPU), penindakan terhadap oknum perbankan, termasuk penindakan anggota dan di kalangan aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat.

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand berharap bisa segera meloloskan rancangan undang-undang atau RUU yang akan melegalkan kasino pada masa pemerintahan saat ini. Seorang pejabat pemerintahan mengatakan bahwa mereka percaya pasar kasino legal akan menarik lebih banyak kunjungan wisata ke negara tersebut. Thailand menargetkan rekor 40 juta pengunjung asing tahun ini.

Kasino saat ini masih ilegal di Thailand. Satu-satunya perjudian yang diperbolehkan adalah pada pacuan kuda yang dikendalikan negara dan lotere. Meski perjudian terlarang, taruhan sepak bola, kasino bawah tanah, dan lotere tersebar luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banyak orang di industri judi percaya bahwa pasar kasino legal di Thailand akan sukses besar untuk menarik lebih banyak pengunjung. Perjudian akan menjadi magnet bagi wisatawan asing, dan membuat Thailand menjadi pesaing Makau, satu-satunya tempat yang melegalkan perjudian kasino di Cina.

“Harus kita akui ada perjudian ilegal di Thailand, kita berusaha memberantasnya tapi tidak bisa dihilangkan, jadi kita harus memikirkan kembali dan melihat sudah waktunya,” kata Wakil Menteri Keuangan Thailand Julapun Amornvivat seperti dilansir dari VN Express. Dia menambahkan bahwa judi di Singapura akan menjadi model yang bisa ditiru.

Perjudian legal mendapat perhatian dalam beberapa hari terakhir ketika parlemen menyetujui rencana untuk mempelajari kemungkinan pembuatan kompleks hiburan yang akan menampung kasino. Kompleks itu juga akan memiliki fasilitas lain seperti ruang konser dan tempat olahraga lokal seperti tinju Muay Thai, sabung ayam, dan pacuan kuda.

Rencana tersebut tidak merinci berapa banyak kompleks tersebut yang akan dibangun namun direkomendasikan agar kompleks tersebut berlokasi dalam jarak 100 km (62 mil) dari bandara.

Berdasarkan proposal tersebut, perusahaan swasta akan menanggung biaya konstruksi dan pengoperasian, sementara pemerintah akan bertanggung jawab atas perpajakan dan peraturan, kata Sorawong Thienthong, wakil ketua komite parlemen, kepada Reuters.

Legalisasi perjudian pernah dibahas di Thailand di masa lalu, namun belum bisa dilaksanakan karena adanya penolakan publik dan kelompok konservatif di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha tersebut.

Dalam jajak pendapat tahun 2021, 47 persen responden menentang legalisasi perjudian karena kekhawatiran akan kejahatan dan moralitas, sementara 21 persen mendukung, dan  sisanya  masih mempertimbangkan gagasan tersebut.

Para pendukung legalisasi kasino mengatakan perjudian sudah mengakar di budaya Thailand,  dan negara tersebut akan mendapat manfaat finansial besar jika mengaturnya. Di Asia Tenggara, sudah ada Kamboja, Singapura, Malaysia, Myanmar, dan Filipina yang telah melegalkan kasino.